"Di sini, di bangku ini, aku sendirian menatapmu, dibalik cerahnya mentari pagi.
Di sini, di bangku ini, aku tersenyum seorang diri, dibalik ramainya suasana kelas."
Seketika itu juga, ku mulai menyadari, bahwa sesungguhnya rasa itu hadir lagi.
Rasa yang sama namun berbeda pelampiasannya, bukan orang itu, melainkan kamu.
Aku terkekeh sembari menceritakannya kepada seseorang yang dulu kupikir sahabat, dia menyeringai dan mulai mempeolok-olokan ku. Bercanda, ya aku tahu itu bercanda. Tetapi, dia tetap menjadi dia hingga saat ini. Dia yang dulu menyeringai, dan kini menjadi dia yang hadir di antara aku dan kamu. Dia menjadi bakteri, dan kuman yang berusaha membuatku kotor dengan semua cerita bullshit yang dia ceritakan pada kamu. Membuat aku, dan kamu, JAUH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar