Jumat, 16 Agustus 2013

Kesempurnaan

Memperhatikanmu membuat semuanya terasa berbeda sekarang. Bukan tatapan mata, dan bukan kobaran mimpi seperti kemarin. Melainkan panggilan hati yang menyeringai semakin dahsyat.
Aku tak mengerti, mengapa kau membuat segalanya berubah. Kau membuat asa menerangi jalan ini, kau membuat ketenangan menemani langkah ini, kau membuatku semakin ingin bernafas untuk terus mengelu-elukanmu.
Kau segalanya, meskipun kau bukan yang kuimpikan :)

Mimpi Terakhir Bersamamu

Gelap gulitanya malam itu, membuat hatiku terus berkecambuk dalam penat. Aku rindu ketika kamu masih menjadi 'salah satu' di dalam hidupku. Aku rindu saat-saat di mana kamu selalu mengirimkan ucapan selamat malam, selamat tidur, dan berharap agar aku dianugerahi mimpi yang indah. Aku merindukan semua hal tentang aku dan kamu yang dulu hampir berhasil terangkai menjadi 'kita'. 
Malam kemarin, telah mengingatkanku akan satu hal yang begitu berkesan dalam hari-hariku. Mimpi pertama yang telah dihiasi oleh hadirnya kamu di dalamnya. Dan (mungkin) hal itulah yang membuatku selalu dag dig dug pada setiap kesempatan yang mempertemukan aku dan dirimu. Setelah sekian lama aku merenunginya, akhirnya aku tersadar, bahwa aku (pernah) memendam rasa untukmu, dulu.
Lalu, apakah kau tahu apa yang terjadi semalam? Aku kembali memimpikan kamu. Mimpi kedua yang telah menyatukan kita sebagai tokoh utama di dalamnya. Namun, hanya satu yang kuharapkan. 
"Semoga itu adalah mimpi terakhirku bersamamu..........................."